Komite IBI-KOBI menyelenggarakanFocus Group Discussion (FGD) dakam rangka Penyusunan dan Tata Kelola Indeks Biodiversitas Indonesia dalam Mendukung Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Indonesia pada hari Kamis, 13 April 2023. Pada FGD ini, Komite IBI-KOBI berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) dalam membahas posisi Indonesia dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. FGD yang dilakukan secara luring di Hotel Santika Premiere, Yogyakarta ini dihadiri oleh Komite IBI-KOBI Indonesia, anggota KOBI daerah Yogyakarta, perwakilan anggota Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI), dan tim Fakultas FISIPOL UGM, serta beberapa pakar ahli di bidang Keanekaragaman Hayati.
FGD ini diawali dengan pemaparan mengenai Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) yang disampaikan oleh Ketua KOBI sekaligus perwakilan Komite IBI-KOBI, yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam pemaparannya, Prof. Budi menjelaskan bahwa “termasuk kekuatan organisasi KOBI karena anggotanya tersebar di Indonesia, untuk inisiasi penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia. Inisiasi ini dilakukan melalui program MBKM Kurator Hayati, dan pilot project dalam persiapan penentuan permanent plot sampling serta next step yang diharapkan”. Pemaparan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. H. Hadi Sukadi Alikodra, M.S. yang menyampaikan mengenai “Indeks Biodiversitas Indonesia untuk Satwa Liar”. Beliau memaparkan pentingnya exact data mengenai biodiversitas di tingkat ekosistem dan jenis, juga genetik. Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai tahapan bioprospeksi dan paten. Materi ketiga disampaikan oleh perwakilan Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI), yaitu Bapak Samadi (Yayasan KEHATI) mengenai Kunming-Montreal Global Biodiversity Frameworks (GBF) dan pentingnya Indikator untuk “Monitoring Perubahannya”. Beliau memaparkan mengenai 4 goals & 23 targets dari GBF. Beliau juga menyampaikan mengenai IMPRES No. 1 Tahun 2023 yang dilatarbelakangi tingginya laju kehilangan keanekaragaman hayati yang mana sejalan dengan visi IBI-KOBI.
Setelah dilakukan pemaparan oleh ketiga pembicara, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai urgensi Indikator Biodiversitas Nasional. Dalam diskusi ini diperoleh berbagai pendapat bahwa:
Dalam FGD ini belum dapat disimpulkan mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan, diharapkan pada FGD yang akan datang diskusi mengenai intergrasi indikator yang sudah ada, target end user, aspek kredibilitas lembaga yang akan me-release indek biodiversitas ini dibahas lebih lanjut lagi.