Paparan final hasil analisis permanen plot sampling dan monitoring biodiversitas di landscape Sebangau Katingan dan Papua disampaikan di Hotel Santika Premier, Yogyakarta pada hari Jumat, 14 April 2023. Pemaparan ini dipimpin oleh Ketua KOBI, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan dihadiri oleh komite IBI-KOBI beserta Prof. Dr. rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc., selaku Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia.
Acara ini diawali dengan pemaparan mengenai “Informasi Geospasial untuk Pemetaan Biodiversitas” oleh Prof. Aris. Beliau menyampaikan bahwa “Setiap kementerian memiliki pemetaan masing-masing yang berasal dari satu peta dasar sehingga data-data tersebut dapat diintegrasikan atau disebut sebagai One Map Policy. BIG seendiri memiliki rencana untuk menyusun Atlas Biodiversitas pada tahun 2024 mendatang”. Hal tersebut tentunya selaras dengan misi IBI-KOBI yang didukung dengan adanya IMPRES No. 1 Tahun 2023. Pihak BIG mengharapkan kerja sama bersama KOBI, IBI-KOBI, dan NGO yang lain dalam proses pengumpulan untuk penyusunan Atlas Biodiversitas.
Setelah pemaparan oleh Prof Aris dilanjutkan dengan presentasi mengenai hasil analisis permanent plot sampling dan monitoring biodiversitas di landscape Sebangau Katingan dan Papua oleh Wahyu Febriani, S.Si. dan Risma Anggraeni, S.Si. Wahyu dan Risma memaparkan hasil analisis mereka ditambah dengan hasil diskusi yang telah dilakukan pada rapat koordinasi di Kalimantan Tengah (16/02/2023) dan Papua (17/03/2023) yang lalu. Berdasarkan hasil analisis mereka, di landscape Kalimantan Tengah Sebangau Katingan akan dilakukan monitoring untuk Orang Utan Borneo, Owa Kalimantan, Bekantan, dan Vegetasi yang ada di dua lokasi permanent plot sampling, yaitu di sebelah utara (Katingan) dan di sebelah selatan (Barat Taman Nasional Sebangau). Kemudian untuk di landscape Papua akan dilakukan monitoring burung dan kura-kura moncong babi di 7 distrik yang ada di wilayah Papua (Distrik Bonggo Timur, Unurum Guay, Kemtuk, Nimbokrang, Tobouw, Pantai Barat (Sarmi), dan Kurik (Merauke).
Pada sesi diskusi terdapat beberapa pendapat yang disampaikan oleh anggota komite IBI-KOBI. Salah satunya adalah penambahan metode bioakustik dalam pengambilan data burung. Pada akhir acara dibuat kesimpulan, rencana tindak lanjutnya untuk menyesuaikan draft teknis yang dibuat dengan protokol yang sudah ada termasuk bioakustik, dan kolaborasi IBI-KOBI dengan BIG.