Berita/Artikel

Komite KOBI-IBI Melaksanakan Eksplorasi Kemitraan Untuk Memperkuat Inisiasi Penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia

Pemerintah telah mengadopsi pembangunan berkelanjutan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs). Selain itu juga telah mengembangkan pemikiran ekonomi hijau yang melalui pembangunan rendah karbon yang terumuskan dalam RPJMN 2020-2024 dengan strategi utama kebijakan net zero emissions untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, stimulus hijau untuk pemulihan ekonomi, serta implementasi kebijakan pembangunan rendah karbon (PRK). Perumusan ini juga termasuk memperbaharui Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP).

Untuk mengukur kinerja dari berbagai arah kebijakan strategi tersebut, Konsorsium Biologi Indonesi menginisiasi Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) bekerjasama dengan mitra lembaga konservasi. Dalam rangka memperkuat inisiasi ini, Komite Indeks Biodiversitas Indonesia (Komite KOBI-IBI) melakukan eksplorasi kemitraan dengan berbagai pemangku kebijakan pada tanggal 30-31 Mei 2022. Perwakilan dari Komite diantaranya Prof. Budi Setiadi Daryono, Prof. Jatna Supriatna, Dr. Pramana Yudha, Dr. Barano Siswa Sulistyawan.


Pada tanggal 30 Mei 2022, Komite Indeks Biodiversitas Indonesia melakukan audiensi dengan Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Hotasi Nababan, M.T. Pertemuan tersebut berusaha mencari common interest untuk aspek pengelolaan lingkungan karena KADIN meluncurkan inisiatif Regenerative Forest Business Sub Hub (RFBSH) untuk mempromosikan model bisnis multi usaha kehutanan dalam pengelolaan hutan produksi, khususnya pemanfaatan dan restorasi/rehabilitasi. Pada kesempatan ini juga dibahas peluang kerjasama antara KADIN dan Komite KOBI-IBI terkait pemetaan Bioprospeksi di seluruh Indonesia. Selanjutnya, Komite KOBI-IBI juga mengunjungi ke Kantor Prof. Jatna Supriatna sebagai salah satu Science Steering Board Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) untuk mendiskusikan tindak lanjut MOU antara KOBI dan DIPI.

Pertemuan dilanjutkan dengan audiensi dengan Prof. Dr Ocky Karna Radjasa, M. Sc, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kemaritiman BRIN, dan Dr. Udhi Eko Hernawan, Kepala PR Oseanografi BRIN. Pada pertemuan tersebut, dibahas potensi kerjasama dengan Repositori Ilmiah Nasional (RIN) yang diinisiasi oleh BRIN. Sehingga data biodiversitas yang rencananya dihimpun oleh inisiasi IBI, akan diintegrasikan dengan BRIN sehingga mendukung Program Satu Data Indonesia. Lebih lanjut, BRIN siap menyediakan server untuk Indeks Biodiversitas Indonesia meskipun perlu ada penyesuaian format data misalnya format darwincore.


Selanjutnya, audiensi di hari pertama diakhiri dengan pertemuan dengan Direktur Program Yayasan KEHATI, Dr. Roni Megawanto untuk membahas rencana tindak lanjut program IBI dengan Kementerian PPN/BAPPENAS.

Eksplorasi kemitraan di hari kedua dilanjutkan dengan diskusi bersama Direktur Neraca Produksi BPS, Puji Agus Kurniawan, S.Si., M.A. Pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa BPS sedang mengembangkan Sistem Neraca Lingkungan (Sisnerling) sebagai bentuk implementasi SEEA (System of Environmental-Economic Accounting). Beberapa peluang kerjasama dengan KOBI-IBI untuk mendiskusikan metode perhitungan aset lingkungan khususnya sumber data alam non produksi.

Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan eksplorasi kemitraan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada 14-17 Juni 2022. Pada kegiatan tersebut beberapa mitra yang akan dikunjungi diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Badan Informasi Geospasial (BIG), termasuk pertemuan dengan Kementerian Sekretariat Negara.